Hasrat Terjawab

Family / 12 December 2005

Kalangan Sendiri

Hasrat Terjawab

Admin Spiritual Official Writer
5778

Apa jadinya bila kita diperhadapkan pada kematian sementara kita sendiri belum siap saat menghadapinya?. Hal inilah yang dialami seorang mahasiswa aktivis demo yang bernama Paskalis. Siapakah Paskalis dan apakah yang ia lakukan dalam masa mudanya?, rekan-rekannya akan menuturkan orang seperti apakah Paskalis itu.

David mengingat bagaimana Paskalis muda menjadi seorang idealis.
Saya mengenal Paskalis ini sejak masa SMA. Dia ini adalah seorang teman yang serius, idealis dan juga kritis. Sejak lama dia senang membaca buku-buku tentang politik. Ditambah lagi dengan lingkungan dan keadaan masyarakat Papua yang semakin membuat dia menjadi orang yang kritis. Inilah yang membuat dia menjadi seotrang yang sangat maju dan menjadi seorang yang sangat idealis.

Robert mengakui energi besar yang dimiliki Paskalis untuk aksi-aksi demo.
Saya mengenal Paskalis sejak kuliah. Dia seringkali mengadakan demo yang ada di kampusnya ataupun di luar kampus. Bahkan kami sering mengikuti demo yang ada di Jakarta ataupun banyak tempat lainnya. Ini hanya untuk demo saja.

Namun Paskalis memiliki tabiat buruk, seperti yang Ferry tuturkan.
Dimulai dari suatu persahabatan, saya melihat dia sering keluar malam dan minum bersama-sama. Dia juga suka mengisap ganja dan kadang membawa cewek malam. Sepertinya itu bentuk rasa frustasinya yang dilampiaskan lewat hal-hal seperti itu.

Itulah hidup Paskalis, disatu pihak dia mencoba menyuarakan aspirasi rakyat banyak, namun di lain pihak dia tidak kuasa menghindarkan dirinya dari tabiat yang buruk. Semua terjadi hingga serangan sakit mendadak menimpanya. Dia terjatuh pingsan saat sedang melakukan pesta minum-minuman bersama rekan-rekannya. Dalam keadaan tidak sadarkan diri, rekan-rekannya hanya bisa membawa Paskalis pulang ke rumahnya.

Saya merasakan pada waktu itu mulai dari ujung-ujung kuku saya merasakan kram. Kram-nya itu mulai dari bawah dan terus menjalar naik sampai ke bagian kepala saya. Gejala ini juga sampai pada jantung hingga jantung saya rasanya kram. Rasanya sakit sekali sehingga saya merasa kesulitan sekali untuk bernafas.

Dalam keadaan setengah sadar, saya seperti melihat film yang menunjukkan kehidupan saya sebelumnya. Saya melihat kehidupan dunia malam saya, saya melihat kehidupan saya yang tidak bermoral. Saya menjadi frustasi. Kehidupan perkuliahan saya yang mulai kacau balau. Tiba-tiba saya teringat masa kecil saya ketika ibu yang saya sangat sayangi harus pergi karena meninggal dunia. Melihat itu semua saya bertanya : "Apakah saya harus menyusul ibu saya sekarang juga?!"

Diluar kesadarannya, Paskalis mulai teringat akan nasehat ayahnya.
Saya juga mulai mengingat perkataan ayah saya waktu mau melepaskan saya meninggalkan Papua dan pergi ke Jawa untuk berkuliah. Waktu itu ayah saya berkata : "Kamu tahu bahwa ibu kamu telah pergi. Kamu tidak dapat terus mengandalkan harapan kepada bapamu karena bapak juga akan pergi. Kamu hanya bisa menggantungkan harapanmu hanya kepada Dia yaitu Tuhan Yesus Kristus".

Dalam keadaan tidak sadarkan diri, hati Paskalis berkata-kata pada Tuhan.
Waktu itu saya katakan pada Tuhan : "Tuhan, saya tidak dapat pergi dalam keadaan seperti ini!". Tiba-tiba ada hasrat yang sangat kuat dalam hati saya untuk mengungkapkan hasrat saya : "Tuhan Yesus, jangan biarkan saya pergi seperti ini!". Begitu saya mengungkapkan kata ‘Tuhan Yesus', tiba-tiba saya muntah. Saya tersadar saat itu dan saya berpikir bahwa jamahan Tuhan datang dalam hidup saya dalam keadaan saya yang kritis.

Melalui peristiwa itu, Tuhan telah mengubah hidup Paskalis. Dia telah meninggalkan kehidupan malam dengan segala kebiasaan buruknya dan kembali bergairah untuk melanjutkan studinya.

Saya mulai menjalani hari-hari hidup saya dengan sukacita yang baru yang belum pernah saya alami dalam kehidupan lama saya. Saya kini punya arah hidup yang jelas serta kepastian hidup yang jelas. Saya sadar bahwa arti hidup saya ini hanya bisa saya dapat dalam Tuhan Yesus. Saya mulai sadar bahwa hanya Dia saja yang dapat memenuhi hasrat-hasrat saya.

Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. (Mazmur 103:2-5)

Sumber Kesaksian: Paskalis

Halaman :
1

Ikuti Kami